Kamis, 11 April 2019

KANKER DARAH


NAMA    : ISPAWATI ASNAWIR
NIM         : M.18.02.018



KANKER DARAH

gambar 1.5.

Kanker darah merupakan salah satu penyakit mematikan yang bisa menyerang siapa saja. Kanker darah adalah jenis penyakit kanker yang paling umum. Sebagian orang mungkin mengenal kanker darah sebagai leukimia, padahal leukimia hanya merupakan salah satu dari jenis kanker darah Dilansir dari laman American Society of Hematology, kanker darah adalah kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Sebagain besar sel darah berawal dari sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya darah.

Sel induk yang ada dalam sumsum tulang belakang akan menjadi dewasa dan berkembang menjadi tiga jenis sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Ketiga jenis sel darah ini memiliki fungsinya masing-masing.

Sebagian besar kanker darah menyebabkan perkembangan sel darah normal terganggu akibat dari pertumbuhan dari sel darah yang abnormal. Sel darah abnormal atau bisa juga disebut sebagai sel-sel kanker ini mencegah sel darah normal untuk menjalankan fungsinya seperti untuk melawan infeksi hingga mencegah pendarahan.

Jenis-jenis Kanker Darah
       Gambar 1.2. Sumber Gambar: Indus Health Plus

Sebelum menyelami lebih dalam mengenai kanker darah, kenali terlebih dahulu jenis-jenis kanker darah. Kanker darah atau blood cancer ini diklasifikasikan menjadi 3 jenis, berikut ketiga jenisnya.

1. Leukemia
Leukemia merupakan kanker darah, disebabkan oleh produksi sel-sel darah putih abnormal yang cepat menyebar. Kanker darah jenis ini paling umum dialami dan biasanya ditemukan dalam darah dan sumsum tulang belakang.
Sel darah putih fungsinya adalah untuk melawan infeksi. Keabnormalan produksi sel darah putih akhirnya merusak kemampuan sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah merah sehingga, menyebabkan seseorang mengalami leukemia.

2. Myeloma
Myeloma adalah kanker sel plasma, biasanya sering terjadi pada pria. Sel plasma adalah sel darah putih yang menghasilkan antibodi untuk membantu tubuh menyerang kuman, menangkal penyakit serta infeksi dalam tubuh.
Sel plasma normalnya ditemukan pada sumsum tulang belakang. Ketika sel plasma tidak berfungsi dengan baik, tubuh jadi melemah dan rentan terhadap infeksi.

3. Limfoma
Kanker limfoma muncul dalam sistem limfatik, dimana sistem limfatik menghubungkan kelenjar limfe (kelenjar getah bening) di seluruh tubuh.
Sistem ini memegang peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih dalam sistem limfatik akan membantu pembentukan antibodi.
Dengan kata lain, jika limfosit tidak normal, dapat menyerang kekebalan tubuh sehingga, rentan mengalami infeksi. Dua jenis limfoma utama adalah limfoma hodgkin (terdapat sel abnormal dalam pemeriksaan) dan non hodgkin (tanpa sel abnormal).
Jenis sel limfosit yang terserang kanker dapat diketahui lewat pemeriksaan mikroskop. Limfoma non hodgkin biasa lebih sering terjadi dibandingkan limfoma hodgkin.

Gejala Kanker Darah
      Gambar 1.3. Sumber Gambar: Zac’s Legacy                                               Foundation

Perlu diketahui setiap kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Berikut ini, gejala dan ciri-ciri kanker darah berdasarkan masing-masing jenis kankernya.

1. Gejala Kanker Darah Leukemia
  • Merasa lemas atau kelelahan berkelanjutan.
  • Nyeri pada tulang atau sendi atau pada bagian tulang belakang.
  • Mudah terkena demam.
  • Rentan mengalami pendarahan seperti mimisan atau memar.
  • Anemia.
  • Kulit terlihat pucat.
  • Sakit kepala intens.
  • Penurunan berat badan.
  • Nafsu makan menurun.
  • Mudah terkena infeksi.
  • Mengalami keringat berlebih di malam hari.
  • Gusi membengkak dan membesar.
2. Gejala Kanker Darah Myeloma
  • Mengalami sembelit.
  • Mudah terserang infeksi serta mudah berdarah dan memar.
  • Sering merasa haus.
  • Mudah kelelahan.
  • Nyeri pada tulang, gangguan kalsium sehingga tulang mudah patah (sakit di bagian punggung).
  • Berat badan menurun.
  • Nafsu makan menurun.
  • Sering buang air kecil.
  • Gangguan pada ginjal.
  • Kaki yang bengkak dan mati rasa.
3. Gejala Kanker Darah Limfoma
  • Sesak napas, batuk tak kunjung sembuh.
  • Terdapat tonjolan pada leher, ketiak, atau pangkal paha.
  • Sakit perut, punggung, nyeri tulang.
  • Mengalami neuropati (nyeri saraf).
  • Terdapat darah dalam tinja atau muntah.
  • Volume darah saat haid berlebihan.
  • Sering merasa kelelahan.
  • Berat badan menjadi turun drastis.
  • Gatal-gatal pada tubuh.
  • Penyumbatan aliran urin.
Jika sudah mengalami pembengkakan di leher, ketiak, maupun pangkal paha hingga tangan atau kaki tanpa sebab, serta penurunan berat badan, menggigil, kelelahan dan gatal-gatal selama lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan diri ke dokter.

Penyebab Kanker Darah
                  Gambar 1.4. Sumber Gambar: UPI


Penyebab dari kanker darah itu sendiri adalah pertumbuhan sel-sel darah yang tidak terkendali serta alur sistemnya yang tidak normal. Jika pada riwayat keluarga terdapat penyakit ini, ada kemungkinan kanker darah akan menurun.

Bahkan, bagi yang tidak memiliki riwayatnya tetap bisa terkena kanker darah.

1. Perubahan DNA
Pada kanker darah limfoma, masih belum diketahui penyebabnya oleh para dokter, kemungkinan juga kanker ini terjadi hanya pada orang-orang tertentu.
Begitu juga dengan kanker darah myeloma juga leukemia. Para ahli beranggapan perubahan DNA bisa membuat sel-sel darah sehat menjadi kanker.

2. Kondisi MGUS
Kanker darah Myeloma memiliki hubungan erat dengan kondisi yang disebut Monoclonal Gammopathy (MGUS) yang juga belum diketahui secara jelas.
Kondisi MGUS tersebut adalah kondisi kelebihan molekul protein, biasa disebut imunoglobulin dalam darah.

3. Faktor Eksternal dan Gaya Hidup
Faktor lainnya seperti virus tertentu, faktor gaya hidup (pola makan tidak sehat, merokok, jarang beraktivitas fisik), hingga paparan radiasi.
Selain itu, paparan kimia berbahaya dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker darah.

Pengobatan Kanker Darah

 Gambar 1.5. Sumber Gambar: Khambenh Singapore

Sebenarnya, sekarang ini belum benar-benar ditemukan obat kanker darah tetapi, kanker darah tetap dapat diobati dan dicegah. Setiap kanker darah akan membutuhkan metode dan durasi pengobatan yang berbeda-beda, tergantung pada jenisnya.

Pada dasarnya, kanker darah akan diklasifikasikan terlebih dahulu setelah Toppers mengkonsultasikan diri ke dokter. Lalu, nantinya baru akan diputuskan lebih lanjut apa saja metode pengobatannya.

Berikut ini pengobatan yang biasanya dilakukan bagi penderita kanker darah.

1. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dan terapi paling umum pada kanker. Menggunakan obat-obatan sesuai yang sudah dianjurkan dokter untuk membunuh sel kanker.

2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar ber-energi tinggi agar sel-sel kanker dapat dibunuh. Dengan prosedur tersebut dapat membantu menghilangkan rasa sakit akibat kanker darah.
Gelombang energi tinggi seperti gama, sinar x, proton, serta elektron digunakan untuk menghancurkan sel kanker. Terapi ini juga dilakukan untuk mempersiapkan transplantasi sel induk.

3. Operasi
Operasi akan dilakukan bila terdapat kelainan tulang untuk memperbaiki tulang yang rusak akibat kanker darah yang dialami penderitanya.
Hal ini, tergantung pada kondisi masing-masing pasiennya.

4. Terapi Target dan Biologis
Terapi target menggunakan obat-obatan untuk mengidentifikasikan sel kanker secara spesifik. Nantinya sel tersebut akan dihancurkan tanpa mengganggu sel-sel normal.
Sedangkan pada terapi biologis, akan merusak sel kanker secara langsung maupun tidak langsung. Terapi biologis menggunakan organisme hidup.
Artinya menggunakan rekayasa laboratorium atau yang dihasilkan dalam tubuh manusia untuk melawan sel kanker. Kedua terapi ini bisa menjadi alternatif dalam pengobatan kanker.

5. Cuci Darah
Bagi penderita myeloma, biasanya cuci darah akan dilakukan ketika kerusakan pada ginjal akibat kanker darah berkembang menjadi gagal ginjal.
Tentunya pencucian darah akan dilakukan setelah mendapat persetujuan atau rekomendasi oleh dokter.

6. Transplantasi Sel Induk (Stem Cell)
Transplantasi biasanya dilakukan setelah melakukan kemoterapi atau terapi radiasi. Sel induk sumsum tulang yang rusak akan digantikan dengan sumsum tulang baru, pembentuk darah sehat ke dalam tubuh.
Sel induk bisa berasal dari tubuh sendiri atau mengambil donor dari orang lain. Metode ini menjadi salah satu metode yang dikenal paling efektif untuk mengobati kanker darah.

7. Cegah dan Ubah Pola Hidup
Tentunya, gaya hidup dan pola makan juga berperan penting untuk kesehatan. Dengan menjaga pola makan bisa membantu mencegah serta mengatasi kanker darah bahkan segala jenis penyakit.
Lakukan olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, hindari paparan radiasi, makanan cepat saji, serta bahan kimia pada makanan. Konsultasikan pola makanan yang cocok dengan kondisi tubuh pada dokter.
Untuk melakukan pengobatan dirumah, terapi relaksasi dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit.

Sumber : 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NAMA : ISPAWATI ASNAWIR NIM     : M.18.02.108 FRAKSI PDIP PERTANYAKAN KAWASAN TANPA ROKOK gambar 1.1 Kawasan Tanpa R...