NAMA : ISPAWATI ASNAWIR
NIM : M.18.02.018
KANKER DARAH
gambar 1.5.
Kanker darah
merupakan salah satu penyakit mematikan yang bisa menyerang siapa saja. Kanker darah adalah jenis penyakit kanker yang paling umum.
Sebagian orang mungkin mengenal kanker darah sebagai leukimia, padahal leukimia
hanya merupakan salah satu dari jenis kanker darah Dilansir dari laman American Society of
Hematology, kanker darah adalah kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel
darah. Sebagain besar sel darah berawal dari sumsum tulang yang merupakan
tempat diproduksinya darah.
Sel induk yang ada dalam sumsum tulang
belakang akan menjadi dewasa dan berkembang menjadi tiga jenis sel darah yaitu
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah
(trombosit). Ketiga jenis sel darah ini memiliki fungsinya masing-masing.
Sebagian besar kanker darah menyebabkan
perkembangan sel darah normal terganggu akibat dari pertumbuhan dari sel darah
yang abnormal. Sel darah abnormal atau bisa juga disebut sebagai sel-sel kanker
ini mencegah sel darah normal untuk menjalankan fungsinya seperti untuk melawan
infeksi hingga mencegah pendarahan.
Jenis-jenis Kanker Darah
Gambar 1.2. Sumber Gambar: Indus Health Plus
Sebelum menyelami lebih dalam mengenai kanker
darah, kenali terlebih dahulu jenis-jenis kanker darah. Kanker darah atau blood
cancer ini diklasifikasikan menjadi 3 jenis, berikut ketiga jenisnya.
1. Leukemia
Leukemia merupakan kanker darah, disebabkan
oleh produksi sel-sel darah putih abnormal yang cepat menyebar. Kanker darah
jenis ini paling umum dialami dan biasanya ditemukan dalam darah dan sumsum
tulang belakang.
Sel darah putih fungsinya adalah untuk melawan
infeksi. Keabnormalan produksi sel darah putih akhirnya merusak kemampuan
sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah merah sehingga, menyebabkan
seseorang mengalami leukemia.
2. Myeloma
Myeloma adalah kanker sel plasma, biasanya
sering terjadi pada pria. Sel plasma adalah sel darah putih yang menghasilkan
antibodi untuk membantu tubuh menyerang kuman, menangkal penyakit serta infeksi
dalam tubuh.
Sel plasma normalnya ditemukan pada sumsum
tulang belakang. Ketika sel plasma tidak berfungsi dengan baik, tubuh jadi
melemah dan rentan terhadap infeksi.
3. Limfoma
Kanker limfoma muncul dalam sistem limfatik,
dimana sistem limfatik menghubungkan kelenjar limfe (kelenjar getah bening) di
seluruh tubuh.
Sistem ini memegang peran penting dalam sistem
kekebalan tubuh. Sel darah putih dalam sistem limfatik akan membantu
pembentukan antibodi.
Dengan kata lain, jika limfosit tidak normal,
dapat menyerang kekebalan tubuh sehingga, rentan mengalami infeksi. Dua jenis
limfoma utama adalah limfoma hodgkin (terdapat sel abnormal dalam pemeriksaan)
dan non hodgkin (tanpa sel abnormal).
Jenis sel limfosit yang terserang kanker dapat
diketahui lewat pemeriksaan mikroskop. Limfoma non hodgkin biasa lebih sering
terjadi dibandingkan limfoma hodgkin.
Gejala Kanker Darah
Gambar 1.3. Sumber Gambar: Zac’s Legacy Foundation
Perlu diketahui setiap kondisi tubuh setiap
orang berbeda-beda. Berikut ini, gejala dan ciri-ciri kanker darah berdasarkan
masing-masing jenis kankernya.
1. Gejala Kanker Darah Leukemia
- Merasa
lemas atau kelelahan berkelanjutan.
- Nyeri
pada tulang atau sendi atau pada bagian tulang belakang.
- Mudah
terkena demam.
- Rentan
mengalami pendarahan seperti mimisan atau memar.
- Anemia.
- Kulit
terlihat pucat.
- Sakit
kepala intens.
- Penurunan
berat badan.
- Nafsu
makan menurun.
- Mudah
terkena infeksi.
- Mengalami
keringat berlebih di malam hari.
- Gusi
membengkak dan membesar.
2. Gejala Kanker Darah
Myeloma
- Mengalami
sembelit.
- Mudah
terserang infeksi serta mudah berdarah dan memar.
- Sering
merasa haus.
- Mudah
kelelahan.
- Nyeri
pada tulang, gangguan kalsium sehingga tulang mudah patah (sakit di bagian
punggung).
- Berat
badan menurun.
- Nafsu
makan menurun.
- Sering
buang air kecil.
- Gangguan
pada ginjal.
- Kaki
yang bengkak dan mati rasa.
3. Gejala Kanker Darah
Limfoma
- Sesak
napas, batuk tak kunjung sembuh.
- Terdapat
tonjolan pada leher, ketiak, atau pangkal paha.
- Sakit
perut, punggung, nyeri tulang.
- Mengalami
neuropati (nyeri saraf).
- Terdapat
darah dalam tinja atau muntah.
- Volume
darah saat haid berlebihan.
- Sering
merasa kelelahan.
- Berat
badan menjadi turun drastis.
- Gatal-gatal
pada tubuh.
- Penyumbatan
aliran urin.
Jika sudah mengalami pembengkakan di leher,
ketiak, maupun pangkal paha hingga tangan atau kaki tanpa sebab, serta
penurunan berat badan, menggigil, kelelahan dan gatal-gatal selama lebih dari
beberapa hari, segera konsultasikan diri ke dokter.
Penyebab Kanker Darah
Gambar 1.4. Sumber Gambar: UPI
Penyebab dari kanker darah itu sendiri adalah
pertumbuhan sel-sel darah yang tidak terkendali serta alur sistemnya yang tidak
normal. Jika pada riwayat keluarga terdapat penyakit ini, ada kemungkinan
kanker darah akan menurun.
Bahkan, bagi yang tidak memiliki riwayatnya
tetap bisa terkena kanker darah.
1. Perubahan DNA
Pada kanker darah limfoma, masih belum
diketahui penyebabnya oleh para dokter, kemungkinan juga kanker ini terjadi
hanya pada orang-orang tertentu.
Begitu juga dengan kanker darah myeloma juga
leukemia. Para ahli beranggapan perubahan DNA bisa membuat sel-sel darah sehat
menjadi kanker.
2. Kondisi MGUS
Kanker darah Myeloma memiliki hubungan erat
dengan kondisi yang disebut Monoclonal Gammopathy (MGUS) yang juga belum
diketahui secara jelas.
Kondisi MGUS tersebut adalah kondisi kelebihan
molekul protein, biasa disebut imunoglobulin dalam darah.
3. Faktor Eksternal dan
Gaya Hidup
Faktor lainnya seperti virus tertentu, faktor
gaya hidup (pola makan tidak sehat, merokok, jarang beraktivitas fisik), hingga
paparan radiasi.
Selain itu, paparan kimia berbahaya dapat
menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker darah.
Pengobatan Kanker Darah
Gambar 1.5. Sumber Gambar: Khambenh Singapore
Sebenarnya, sekarang ini belum benar-benar
ditemukan obat kanker darah tetapi, kanker darah tetap dapat diobati dan
dicegah. Setiap kanker darah akan membutuhkan metode dan durasi pengobatan yang
berbeda-beda, tergantung pada jenisnya.
Pada dasarnya, kanker darah akan
diklasifikasikan terlebih dahulu setelah Toppers mengkonsultasikan diri ke
dokter. Lalu, nantinya baru akan diputuskan lebih lanjut apa saja metode
pengobatannya.
Berikut ini pengobatan yang biasanya dilakukan
bagi penderita kanker darah.
1. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan untuk
menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dan terapi paling umum pada kanker.
Menggunakan obat-obatan sesuai yang sudah dianjurkan dokter untuk membunuh sel
kanker.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar ber-energi
tinggi agar sel-sel kanker dapat dibunuh. Dengan prosedur tersebut dapat
membantu menghilangkan rasa sakit akibat kanker darah.
Gelombang energi tinggi seperti gama, sinar x,
proton, serta elektron digunakan untuk menghancurkan sel kanker. Terapi ini
juga dilakukan untuk mempersiapkan transplantasi sel induk.
3. Operasi
Operasi akan dilakukan bila terdapat kelainan
tulang untuk memperbaiki tulang yang rusak akibat kanker darah yang dialami
penderitanya.
Hal ini, tergantung pada kondisi masing-masing
pasiennya.
4. Terapi Target dan
Biologis
Terapi target menggunakan obat-obatan untuk
mengidentifikasikan sel kanker secara spesifik. Nantinya sel tersebut akan
dihancurkan tanpa mengganggu sel-sel normal.
Sedangkan pada terapi biologis, akan merusak
sel kanker secara langsung maupun tidak langsung. Terapi biologis menggunakan
organisme hidup.
Artinya menggunakan rekayasa laboratorium atau
yang dihasilkan dalam tubuh manusia untuk melawan sel kanker. Kedua terapi ini
bisa menjadi alternatif dalam pengobatan kanker.
5. Cuci Darah
Bagi penderita myeloma, biasanya cuci darah
akan dilakukan ketika kerusakan pada ginjal akibat kanker darah berkembang
menjadi gagal ginjal.
Tentunya pencucian darah akan dilakukan
setelah mendapat persetujuan atau rekomendasi oleh dokter.
6. Transplantasi Sel
Induk (Stem Cell)
Transplantasi biasanya dilakukan setelah
melakukan kemoterapi atau terapi radiasi. Sel induk sumsum tulang yang rusak
akan digantikan dengan sumsum tulang baru, pembentuk darah sehat ke dalam
tubuh.
Sel induk bisa berasal dari tubuh sendiri atau
mengambil donor dari orang lain. Metode ini menjadi salah satu metode yang
dikenal paling efektif untuk mengobati kanker darah.
7. Cegah dan Ubah Pola
Hidup
Tentunya, gaya hidup dan pola makan juga
berperan penting untuk kesehatan. Dengan menjaga pola makan bisa membantu
mencegah serta mengatasi kanker darah bahkan segala jenis penyakit.
Lakukan olahraga atau aktivitas fisik secara
teratur, hindari paparan radiasi, makanan cepat saji, serta bahan kimia pada
makanan. Konsultasikan pola makanan yang cocok dengan kondisi tubuh pada
dokter.
Untuk melakukan pengobatan dirumah, terapi
relaksasi dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar